
Dengan mengusung motto "CITRA UTHA PANA CAKRA (cahaya yang membangkitkan semangat)". Tahun 1952, Museum Brawijaya didirikan dengan melatar belakangi perjuangan TKR dan rakyat Jatim dari Agresi Militer Belanda I dan II.
Museum Brawijaya diresmikan pada tanggal 04 Mei 1968 dengan luas area mencapai 6825 m2, terbagi atas 2 area utama. Yaitu area pamer dan perkantoran. Di depan Museum Brawijaya ini dipajang koleksi Tank yang digunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya.
Dibagian belakang Museum Brawijaya kita bisa melihat icon dari Museum Brawijaya yaitu gerbong maut sebuah gerbong barang yang digunakan untuk mengangkut 100 Pejuang Indonesia dari Bondowoso ke Surabaya dalam keadaan pintu tertutup rapat dan tanpa ada lubang angin, hingga menewaskan hampir seluruh penumpang dan menyisakan 12 orang selamat.
Koleksi yang terdapat di dalam Museum Brawijaya antara lain mobil “DE SOTO USA” yaitu mobil yang digunakan Kolonel Soengkono sebagai kendaraan dinas. Di Museum Brawijaya ini juga tersimpan barang-barang peninggalan panglima besar jenderal Sudirman. Foto-foto jaman perjuangan hingga foto Malang tempo dulu. Komputer besa-besar jaman dulu dan lain-lain.