
Sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, Solo memiliki banyak harta karun berupa barang-barang pusaka dan antik. Pasar Triwindu (sekarang bernama Pasar Windujenar) adalah salah satu pasar barang antik yang populer di Pulau Jawa. Persis di depan pintu masuk Pasar Triwindu, Anda akan disambut oleh patung laki-laki dan perempuan Jawa sedang duduk bersila di atas panggung batu.
Menyusuri lorong-lorong Pasar Triwindu dengan barang-barang antik yang bertaburan di kanan kirinya, akan membuat kita merasa berada di surga barang antik. Aneka koleksi kain batik, uang dan koin kuno, cap batik, gramofon tua dari Eropa, wayang-wayang yang terlukis di papan kayu tua, sepeda dari tahun 1930an, hingga berbagai benda yang diklaim sebagai fosil makhluk purba dari Sangiran bisa ditemukan disini. Di Pasar Triwindut tidak ketinggalan pula lukisan-lukisan tua, lampu minyak, patung-patung Budha, hingga setrika arang. Tidak hanya itu saja, Pasar Triwindu ini juga akan memberikan kepuasan tersendiri bagi para kolektor dan penggila otomotif karena bisa mendapatkan onderdil langka yang sudah tidak diproduksi lagi.
Tidak semua barang yang dijual di Pasar Triwindu merupakan barang yang benar-benar antik. Sebuah barang yang diklaim penjualnya berusia ratusan tahun mungkin saja baru dibuat beberapa minggu lalu. Namun jika beruntung, Anda bisa mendapatkan pusaka yang dulunya adalah milik kraton. Berbelanja di Pasar Triwindu sungguh membutuhkah ketelitian dan keahlian tawar-menawar, jadi jangan ragu untuk menawar setengah harga.