
Museum Nasional Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh Eropa. Gedung Museum Nasional Indonesia ini dibangun pada tahun 1862 oleh Pemerintah Belanda yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda. Museum Nasional Indonesia dikenal juga sebagai Museum Gajah, nama ini berasal dari dihadiahkannya patung gajah perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871. Catatan di website Museum Nasional Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksinya telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksinya sudah melebihi 140.000 buah, tapi baru sepertiganya saja yang dapat diperlihatkan kepada khalayak.
Museum Nasional Indonesia banyak mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum Nasional Indonesia ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.